Tapi inilah INDONESIA, partai politik yang seharusnya sedang berkapanye malah dangdutan, katanya sih biar banyak orang datang, terus kalau banyak yang datang para calonnya jadi enak berorasi sama kaya guru di sekolah tepatnya di kelas yang lagi nerangin pelajaran, jujur aja that's true. masalahnya adalah kalau terlalu banyak orang yang datang dan yang datang adalah orang yang "gak bener" bisa berabe urusanya, contohnya adalah banyak kerusuhan, pengrusakan, bahkan pembunuhan yang terjadi (itu cerita nyata!!!!!!)
apa pembunuhan??? ya bisa dibilang betul, mengejutkan....
akupun masih bingung kenapa itu bisa terjadi, ini mau kampanye atau mau uji nyali di Sukamiskin.
Ahh... sudahlah
Ceritanya bukan di situ, tepatnya di desa Sukamaju, kecamatan Singaparna, Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Irian Jaya Barat (ceritanya gak bener), alkisah sebuah kampanye dari partai A sedang digelar di desa tersebut, ditengah pesta dangdutan itu terdengar teriakan histeris dari arah belakang, para wargapun sontak terkejut bahkan yang lagi mabuk langsung sadar kembali. ternyata seorang wanita dijambret di tepi lapangan tersebut.
para wargapun langsung mengejarnya, namun gagal, penjambret itu berhasil kabur.
Saat ingin kembali, para pemuda mendengar suara dangdutan yang lebih ueenak di dengar. otomatis mereka tak jadi balik lagi ke lapangan yang tadi, tenyata suara itu datang dari panggung di tengah lapangan yang diisi oleh artis top papan atas dari partai B saingan partai A, itu artinya lapangan yang tadi hanya tersisa panggung plus artis, panitia, dan para petinggi dan Caleg partai A.
Sedih tak ada yang nonton, salsaseorang petinggi partai A berkata "kita harus rebut kembali perhatian warga"
"caranya?" tanya rekan sejawatnya.
"gini, gimana kalau kita tambah lagi dangdutnya, lebih waw lagi gitu, terus kita buat seolah-olah ada orang gila yang gak enak diliat, terus mancing supaya masa warga itu bergerak kesini, kalau disini lebih enak daripada di sana, maka masapun akan diam di sini!" jawabnya.
"hmm, bagus juga." balas yang lainya.
Singkat cerita, rencana itupun berhasil, warga kembali ketontonan semula. ya pasti itu menimbulkan kemarahan di fihak partai B
"oi, ini gimana? kok warga gak balik lagi??" tanya pimpinan partai B.
"memang sialan mereka. yaudah Ujang, suruh penjambret itu ngejambret lagi!" kata wakil pimpinan partai B ke salasatu asistenya.
Perang dinginpun terjadi hingga masa kampanye usai, akhirnya waktu untuk mencoblospun tiba.
Alangkah terkejutnya partai A dan B, yang benar saja kalau hasil pemilu menghasilkan pemenang partai C khusus di desa tersebut, kebingunang itu langsung disambut survei kepada masyarakat tentang alasan memilih partai C yang dilakukan partai A dan B,
Ternyata kunci kesuksesan partai C adalah pada hari terakhir kampanye,
partai C lah yang menyewa orang (yang pura-pura) gila dan penjambret nakal itu
TAMAT
Partai No 99
Tidak ada komentar:
Posting Komentar